Muaro Padang merupakan bahasa Minang, dan jika di terjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi Muara Padang. Jadi Muaro sama dengan Muara. Karena Muaro Padang adalah nama daerah, maka aku akan tetap menulis pada tulisan berikutnya dengan tidak merubah nama.
Muaro Padang terletak di sepanjang bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Jika anda pernah berkunjung makan pisang bakar atau jagung bakat di jembatan sitinurbaya maka anda akan melihat indahnya Muaro Padang dari atas jembatan sitinurbaya tersebut.
Ketika anda berdiri di sepanjang Muaro Padang, lalu anda melihat ke sebuah bukit yang indah, berdiri bangunan kokoh disetiap tingkatan bukit, bukit tersebut bernama gunung padang.
Kapal penumpang dan kapal nelayan juga banyak anda temukan di sepanjang Muaro Padang. Kapal berlabuh hanya kapal yang berukuran kecil saja. Kapal - kapal yang berukuran besar tidak dapat berlabuh disini. Karena pasang naik dan pasang surut di sepanjang muaro padang tidak dapat di prediksi. Jika pasang naik kapal dapat berlabuh dan berlayar, namun jika pasang turun maka kapal tidak lagi dapat berlabuh maupun berlayar.
Beberapa foto diatas tersbut aku abadikan dari sebuah camera ponsel aku. Potret dari gambar yang aku ambil didepan Bank Mandiri Muaro. Semoga anda dapat membayangkan bagaimana indahnya sebuah muara yang diapit sebuah bukit yang indah.
Aku cukupkan sekian dulu tulisan singkat aku siang ini. Karena aku harus menyelesaikan progress aku hari ini. Tulisan ini akan aku publish sore nanti, dan hanya ada di BlogNotes.
No comments: