Ilustrasi Gambar: Kompasiana.com |
Aku tertarik untuk mempelajari filosofi tersebut. Sebuah filosofi yang sangat cocok digunakan oleh orang timur juga tentunya.
Aku mencoba mencari makna Kato Nan Ampek (Kata Yang Empat) dari berbagai sumber yang dapat aku jadikan sebagai koleksi pada blog aku saat ini.
Aku mencoba lakukan searching dari Google, mencari info dari para masyarakat orang minang, ataupun perantau orang minang. Singkat kata, Kato Nan Ampek (Kata Yang Empat) memang ada empat.
1. Kato Mendaki (Kata Mendaki), ungkapan kata sopan santun dan ber tata krama, untuk orang yang lebih tua dari pada kita. Misalnya dengan orang tua, guru, kakak atau abg kita.
2. Kato Manurun (Kata Menurun)
Ungkapan kata yang sopan, yang di ucapkan terhadap orang yang umurnya dibawah kita. Misalnya adek, anak, murid. etc
3. Kato Mandata (Kata Mendatar)
Sebuah ungkapan yang biasa di gunakan oleh sesama besar atau seumuran. Misalnya teman
4. Kato Malereang (Kata Melereng)
Sebuah ungkapan kata sindiran terhadap siapapun, kata sindiran biasanya menggunakan kata - kata, tapi dengan intonasi yang tidak wajar.
Misalnya, Aku ada janji dengan seorang jam 14.00 wib, namun aku datangnya jam 15.00 wib. Ketika aku baru sampai, ia berkata "cepat sekali datang brow"?.
Ini adalah kalimat sindiran. Dimana aku tidak menepati janji, akhirnya dapat sindiran halus. Ini hanyalah contoh kato malereng (Kata Miring) ya teman - teman. Masih banyak contoh yang lain. Hehe
Demikian artikel mengenai, Kato Nan Ampek (Kata yang empat) Filosofi Orang Minang Kabau, Sumatera Barat. Semoga bermanfaat ya teman - teman.
No comments: