"MEMBENTENGI BATIN"
Rumah yang baik adalah rumah yang memiliki susunan atap yang rapi dan kokoh sehingga tidak dapat ditembus oleh teriknya sinar matahari,tidak dapat didobrak oleh air hujan yang turun dengan derasnya serta tidak dapat diterbangkan oleh hembusan angin yang kencang.
Atap rumah itu dapat kita analogikan sebagai kekuatan batin atau keimanan manusia. Jika kita memiliki tingkat keimanan yang rendah,maka gelombang nafsu duniawi akan dengan mudah menembus hingga ke dasar batin yang terdalam dan perlahan-lahan akan menjerumuskan kita ke jurang penderitaan.
Atap rumah itu tidak akan selamanya teguh bertahan di atas rumah.
Ada kalanya atap rumah mengalami sedikit kebocoran akibat diterpa angin ataupun karena proses pelapukan.
Kita tidak boleh membiarkan atap rumah kita bocor sepanjang waktu tanpa berupaya memperbaikinya.
Jika terus dibiarkan,maka lama kelamaan bocornya akan bertambah besar dan sukar untuk diperbaiki lagi.
Demikian juga dengan keimanan manusia,seringkali dengan atau tanpa sadar,kita mudah terpengaruh lingkungan sekitar untuk berbuat sesuatu yang dilarang agama,sedikit demi sedikit pengaruh negarif itu bercokol dalam diri jika tidak segera ditambal dapat berubah menjadi "penyakit kronis" yang susah disembuhkan.
Untuk itu,sering-seringlah memperbaharui keimanan kita dengan mendengar dan membaca pencerahan keagamaan,motivasi dan inspirasi.
Bercengkeramalah dengan Alalh SWT melalui doa dan pengharapan.
Latihlah diri untuk mengontrol berkobarnya nafsu keduniawian,mengekang menggeloranya keinginan nafsu kejahatan dan membentengi batin dari bisikan iblis yang akan terus merongrong kehidupan kita.
Sobatku yang budiman...
Sepintar apapun seseorang dalam menguasai teori kebenaran atau sedahsyat apapun seseorang dalam mengolah kata-kata motivasi dan inspirasi hingga dapat membuai jutaan pengikutnya atau semahsyur apapun seseorang dalam meniti karirnya,apabila mereka tidak membentengi jiwanya,maka mereka akan terbuai oleh lantunan kenikmatan indera dan akhirnya terperangkap oleh umpan kejahatan yang menggiurkan raga.
Semua ini adalah fakta yang terus terjadi dari dulu,sekarang dan yang akan datang.
Lihat saja betapa banyak orang-orang terkenal,orang berpendidikan dan memiliki jabatan mentereng harus "tumbang" karena tergiur oleh keserakahan dan kebodohan.
Ada yang terlibat korupsi,perselingkuhan,pembunuhan dan narkoba.
Sadarilah,waktu terus bergulir dan tidak pernah akan kembali.
Umur semakin tua dan tidak mungkin berbalik menjadi muda kembali. Ajal semakin mendekat dan tidak pernah menjauhi kita.
Jauhkanlah hati dan pikiran dari kenikmatan indera yang memabukkan layaknya tikus yang segera mendekat ketika mencium bau ikan asin di dalam perangkap atau seperti laron yang dengan gembiranya terbang mendekati lilin yang sedang menyala atau seperti ikan yang berusaha mengejar umpan yang menutup kail pancing yang runcing,tanpa mereka sadari semua ini akan membawa malapetaka baginya.
Sesungguhnya kita mengetahui dengan pasti bahwa perubahan kualitas hidup dan batin harus dimulai dari dalam diri kita sendiri.
Namun,sudahkah kita memulai perubahan tersebut ?
Sudahkah kita mempersiapkan atap dan dinding yang kokoh untuk menghempang semua "kesesatan" tersebut ?
Apakah kita sudah memperjuangkannya atau hanya masih sekadar wacana saja ?
Masihkah kita berkutat dengan kata "nanti", "tunggu" dan "sebentar"?
Allahualam bissawab
#inspirasisore
No comments: